CoE SMED memiliki beberapa fokus kegiatan, diantaranya:
- VCBN (Value Chain Capacity Building Network)
- ICSB (International Council Small Business)
- GEM (Global Entrepreneur Monitor)
- HE Center (Human Enterprise Center)
- IEF (Indonesia Entrepreneurship Forum)
VCBN (Value Chain Capacity Building Network)
UNPAR menjadi anggota Value Chain Capacity Building Network (VCBN), yang merupakan organisasi regional dari 6 negara: Bangladesh, China, India, Indonesia, Laos and Vietnam.
VCBN memberikan layanan konsultasi professional dan peningkatan kapasitas dalam value chain dan pengembangan pasar di lingkungan Asia Pasifik.
Kegiatan yang sudah pernah diikuti tim UNPAR diantaranya pelatihan bagi pelatih untuk analisis pasar dan pengembangan pasar, di tahun 2016, 2018. Selain itu juga di tahun 2021 mengikuti beberapa rapat koordinasi kerjasama dengan Helvetas Persiapan untuk pelatihan bagi UKM di negara tertinggal.
ICSB (International Council Small Business) dan HE Centre
ICSB adalah organisasi non-profit internasional yang memiliki perhatian pada pendidikan, penelitian serta pertukaran ide untuk mengembangkan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di dunia. ICSB didirikan pada tahun 1955 dan saat ini telah memiliki perwakilan di 85 negara. Kantor pusat ICSB berada di George Washington University, Amerika Serikat.
Keanggotaan ICSB mewakili 4 pilar: pendidik, peneliti, pembuat kebijakan, dan praktisi bisnis.
ICSB Indonesia yang digagas oleh Hermawan Kartajaya, sudah memiliki anggota dari seluruh Indonesia dengan perwakilan kepengurusan di 34 kota/kabupaten di Indonesia, seperti Deli Serdang, Medan, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa tenggara; Sulawasi, sampai Papua.
Fokus kegiatan ICSB meliputi penelitian UMKM, pembinaan umkm, sharing knowledge lewat berbagai podcast, webinar, workshop. Tim UNPAR berkontribusi dalam berbagai kegiatan ICSB, baik sebagai peserta, pembicara, fasilitator.
UNPAR mendapatkan penghargaan ICSB melalui konribusi aktif UNPAR dalam berbagai pembinaan UMKM, penelitian, konferensi.
Tanggal 21 Agustus 2019 diselenggarakan Seminar international Bisnis, sekaligus menjadi tanda didirikannya Pusat Kajian Human Entrepreneurship yang merupakan bagian dari CoE SMED UNPAR, dikoordinir oleh Dr. Banowati Talim.
GEM (Global Entrepreneur Monitor)
Global Entrepreneurship Monitor – GEM merupakan jaringan global dari peneliti kewirausahaan (entrepreneurship) yang dibentuk pada tahun 1999 melalui kemitraan antara London Business School dan Babson College (www.gemconsortium.org/about/gem). Tujuan utama GEM adalah untuk memotret dinamika kewirausahaan global, sehingga analisis dapat dilakukan terhadap perbedaan dalam setiap tingkat aktivitas pengusaha diantara negara-negara. Keunikan hasil dari GEM adalah ukuran aktifitas kewirausahaan individu dalam negara. Hal ini dicapai melalui dua aktifitas survey utama, yaitu Adult Population Survey (APS) dan National Expert Survey (NES). Setiap negara yang tergabung dalam GEM melakukan kedua survey tersebut secara konsisten.
Studi awal GEM hanya mencakup 10 negara, dan sejak saat itu hampir 100 tim dari berbagai negara telah berpartisipasi dalam proyek yang terus berkembang pada setiap tahunnya. GEM mengeksplorasi peran kewirausahaan dalam pertumbuhan ekonomi nasional, meluncurkan secara rinci fitur dan karakteristik nasional yang terkait dengan aktivitas kewirausahaan. Data yang dikumpulkan beragam dan diolah oleh tenaga ahli, menjamin kualitas dan memfasilitasi perbandingan lintas-nasional.
Mulai tahun 2013, Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat – Centre of Excellence in SME Development telah bergabung dengan The Global Entrepreneurship Monitor (GEM). Bergabungnya UNPAR dalam Global Entrepreneurship Monitor (GEM, www.gemconsortium.org) didanai atas hibah dari IDRC (International Development Research Centre, Canada) untuk kurun waktu 3 tahun (2013-2015), yang berkurang setiap tahunnya dari 100% dana hibah di tahun pertama (2013), menjadi 70% di tahun kedua (2014) dan 30% di tahun ketiga (2015).